Jumlah Tim Liga Inggris

Berapa banyak tempat Eropa yang akan didapat Liga Premier musim depan?

Musim ini menampilkan delapan tim Inggris berkompetisi di kompetisi Eropa tetapi hasil buruk membuat hanya tujuh tempat yang diperebutkan pada 2024/25.

Liga Champions: tim peringkat Pertama, peringkat kedua, peringkat ketiga, dan peringkat keempat

Liga Europa: tim peringkat kelima dan juara Piala FA ATAU tim peringkat keenam jika Manchester City memenangkan Piala FA

Play-off Liga Konferensi: Tim peringkat Keenam ATAU tim peringkat ketujuh jika Manchester City memenangkan Piala FA.

Hanya empat tempat Liga Champions yang diperebutkan musim ini setelah tidak ada klub yang berhasil melewati babak perempat final tahun ini.

Arsenal, Manchester City, dan Liverpool lolos ke kompetisi musim depan dengan sisa pertandingan setelah kampanye mereka yang kuat.

Aston Villa kini juga bergabung dengan mereka di kualifikasi Liga Champions menjelang hari terakhir setelah kekalahan 2-0 Tottenham dari Man City memastikan mereka tidak bisa tergusur dari urutan keempat.

Spurs seharusnya bisa mempertahankan posisi mereka di Liga Champions dengan kemenangan, namun kini mereka malah berjuang untuk posisi kelima dan Liga Europa.

Sebagai salah satu kompetisi yang paling kompetitif di dunia, Liga Inggris menjadi tempat pertarungan tim sepak bola terbaik di ranah Inggris. Namun sayangnya, ada beberapa tim yang bertanding di kompetisi tersebut tanpa persiapan yang matang.

Mulai dari persoalan keuangan pelik hingga materi pemain yang tidak bisa bersaing, terdapat beberapa tim yang dicap sebagai “tim terburuk” yang pernah berlaga di Liga Inggris jika dilihat dari jumlah poin yang mereka kumpulkan dalam semusim. Mau tahu beberapa tim terburuk dengan jumlah poin terendah di Liga Inggris? Yuk, simak artikel KINCIR berikut ini!

TRIBUNJOGJA.COM -  Liga Champions musim depan 2024/2025 diprediksi akan bertambah seru dan panas.

Sebab, musim depan,  Liga Champions akan menggunakan aturan format baru.

Bukan hanya formatnya saja, melainkan akan ada penambahan tim yang akan bertanding.

Di edisi biasanya, Liga Champions hanya diikuti 32 tim.

Di musim depan slot tim akan ditambah menjadi 36 tim.

Perubahan ini pun akan sangat berasa.

Bukannya penambahan jumlah tim namun, format pun ikut diganti.

Nantinya di format baru, setiap tim akan melakoni laga minimal di delapan laga pada awal babak.

Delapan laga tersebut berisi dua laga kandang dan tandang.

Delapan tim peringkat teratas akan lolos ke babak berikutnya.

Tim yang berada di klasemen ke 9 hingga 24 akan berebut tiket memalui babak play-off 16 besar.

Di babak play-off nantinya akan memainkan laga seperti biasa menggunakan sistem dua leg, tandang dan kandang.

Ada penambahan tim yang akan bertanding di kasta tertinggi kompetisi Eropa pada musim depan.

Beberapa negara top Eropa akan mendapatkan kuota tambahan.

8. Watford musim 1999/00Pada musim 1999/00, Watford mendapat predikat tim terburuk. Itu setelah mereka kalah 26 kali dalam satu musim.Ketika itu, Watford hanya mengemas 24 poin pada akhir musim. Konsekuensinya, tim berjuluk The Hornets pun terdegradasi ke Divisi Championship.Beruntung, pada musim ini, Watford mengubah status mereka dari tim semenjana menjadi tim papan tengah. Berkat suntikan dana dari pengusaha Italia, Gino Pozzo, Watford bercokol di peringkat 13 klasemen sementara.7. Swindown Town musim 1993/94Musim 1993/94 menjadi satu-satunya kesempatan Swindown Town tampil di Liga Inggris hingga saat ini. Sayangnya, kesempatan itu tak dipergunakan dengan baik.Kepergian pemain yang merangkap manajer, Glenn Hoddle ke Chelsea menjadi awal keterpurukan itu. Maklum, Hoddle adalah figur kunci keberhasilan Swindown promosi ke Liga Inggris.Sepanjang musim, Swindown hanya mengemas lima kemenangan dan meraup total 30 poin. Catatan kebobolan mereka sungguh luar biasa yakni 100 gol!

KOMPAS.com - Kompetisi kasta kelas atas sepak bola antarklub Eropa atau Liga Champions 2020-2021 telah berakhir.

Hasilnya, tim asal London Chelsea keluar sebagai juara Liga Champions 2020-2021.

The Blues, julukan Chelsea, berhasil menjadi kampiun Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City pada partai puncak.

Duel Man City vs Chelsea yang digelar di Stadion do Dragao, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, berakhir dengan skor minimalis 1-0 untuk kemenangan The Blues.

Baca juga: NGolo Kante, Sang Penjelajah yang Bawa Chelsea Juara Liga Champions

Gol tunggal pasukan Thomas Tuchel dicetak oleh Kai Havertz pada menit ke-42.

Bagi The Blues, ini merupakan trofi "Si Kuping Besar" kedua mereka sepanjang sejarah klub.

Trofi pertama "Si Kuping Besar" Chelsea diraih pada musim 2011-2012.

Dengan ini, Chelsea berhasil menyamai jumlah trofi Liga Champions milik tim asal Inggris lainnya, yaitu Nottingham Forest yang juga mengoleksi dua trofi "Si Kuping Besar".

Baca juga: Jumlah Gelar Chelsea Usai Juara Liga Champions 2020-2021

Lalu, siapa tim asal Inggris yang meraih trofi Liga Champions terbanyak?

Sejak kompetisi masih bernama Piala Champions Eropa hingga berformat Liga Champions seperti sekarang, Liverpool masih memegang status sebagai peraih trofi Liga Champions terbanyak asal Inggris dengan koleksi enam titel.

Enam titel The Reds itu diraih pada 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019.

Kemudian disusul oleh Manchester United dengan koleksi tiga titel yang diraih pada 1968, 1999, 2008.

Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions

Di posisi ketiga, ada Chelsea (2012, 2021) dan Nottingham Forest (1979, 1980) yang sama-sama mengoleksi dua titel.

Adapun di posisi terakhir, ada Aston Villa dengan satu titel yang diraih pada 1982.

Jika dijumlahkan, total tim asal Inggris sudah mebawa pulang trofi Piala/Liga Champions sebanyak 14 kali.

Daftar Tim asal Inggris Juara Piala/Liga Champions

Tim Mana Saja yang Bisa Lolos di Hari Terakhir Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi

TRIBUNNEWS.COM- Persaingan hari-hari terakhir Liga Premier akan mengungkap tim mana saja yang juara, degradasi, dan tim mana saja yang akan lolos Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi.

Masih banyak yang bisa diperebutkan karena banyak pihak berebut posisi penting, termasuk persaingan juara antara Manchester City dan Arsenal, serta tim-tim yang akan terdegradasi.

Hari terakhir musim Liga Premier akan menyaksikan lebih dari sekedar penentuan tim mana yang akan meraih gelar juara Liga Premier apakah Arsenal atau Manchester City dan juga tim-tim mana yang akan terdegradasi.

Sejumlah tempat Eropa juga masih diperebutkan bagi tim-tim yang finis cukup tinggi di tabel liga.

Meski perburuan gelar kini hanya tinggal dua klub, beberapa tim masih bersaing memperebutkan tempat di Eropa musim depan.

tim terburuk yang pernah main di Liga Inggris

Tim terburuk yang pernah menginjakkan kaki di Liga Inggris adalah Derby County pada musim 2007/08. Sepanjang musim tersebut, the rams hanya mampu mengumpulkan 11 poin saja. Torehan tersebut menjadi yang terburuk sejak liga ini digelar dan masih bertahan hingga saat ini.

Mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dan 8 hasil imbang sepanjang musim. Satu-satunya kemenangan yang diraih oleh tim ini mereka dapat pada laga menghadapi Newcastle United. Selain itu mereka juga mencatatkan rekor 32 laga tanpa kemenangan yang menjadi rekor terburuk sepanjang sejarah Liga Inggris.

Sebelum Derby County mencatatkan rekor memalukan mereka, hal yang kurang lebih serupa dilakukan oleh Sunderland pada musim 2005/06. The black cats hanya mampu mengumpulkan 15 poin sepanjang musim sekaligus menjadi yang terburuk sepanjang keikutsertaan mereka di kompetisi tersebut.

Pergantian pelatih dari Mick McCarthy ke Kevin Ball pada Februari 2006 tidak membawa perubahan yang berarti. Secara keseluruhan, mereka menang 3 kali dan meraih 6 hasil imbang. Sisanya tim ini harus tumbang saat menghadapi lawan-lawannya.

Rekor buruk yang dicatatkan oleh Sheffield United ini tentunya masih membekas di ingatan. Soalnya the blades baru saja melewati musim yang buruk pada 2023/24 alias satu musim yang lalu. Perjalanan Sheffield United di Liga Inggris 2023/24 berakhir memalukan usai hanya mengumpulkan 16 poin dari 38 pertandingan.

The blades hanya mampu mengumpulkan 3 kemenangan dan 7 kekalahan sepanjang musim. Selain itu tim ini juga mencatatkan rekor kebobolan terbanyak, usai kebobolan 104 kali dan memiliki selisih gol sebanyak -69 gol. Mereka juga sempat dibantai oleh beberapa tim, misalnya saat kalah 0-6 dari Arsenal dan 0-8 dari Newcastle United.

Perjalanan Huddersfield Town di Liga Inggris memang tidak berlangsung lama. The terriers promosi pada musim 2017/18 namun langsung promosi pada musim setelahnya di 2018/19. Ketika degradasi ke EFL Championship, Huddersfield Town juga mencatatkan rekor yang buruk.

Aaron Mooy dan kawan-kawan hanya mampu mengumpulkan 16 poin dari 38 pertandingan. Pergantian pelatih dari David Wagner ke Jan Siewart tidak mampu mengangkat performa the terriers dan tim ini menyamai rekor Derby County sebagai tim yang terdegradasi tercepat dari kompetisi ini.

Musim 2015/16 menjadi salah satu periode yang ingin dilupakan oleh penggemar the villans. Soalnya mereka terdegradasi ke EFL Championship dan kehilangan status sebagai tim yang tidak pernah terdegradasi dari Liga Inggris.

Beberapa pergantian pelatih yang dilakukan oleh manajemen tim ini juga tidak berhasil mengangkat performa Aston Villa. Meskipun diperkuat oleh Jack Grealish yang saat itu berstatus sebagai pemain muda, Aston Villa terdegradasi usai menempati posisi buncit dengan torehan 17 poin.

Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar olahraga, rekomendasi game dan esports ya!

Suara.com - Sebagai upaya untuk menangani dampak Brexit dan meningkatkan kuantitas pemain lokal, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berencana untuk mengurangi jumlah pemain asing dalam tim Liga Inggris (Premier League) menjadi 12 dari 17. Demikian surat kabar Times melaporkan pada Selasa (13/11/2018) waktu setempat atau Rabu (14/11/2018) WIB.

Proposal yang akan diajukan ke setiap klub pada minggu ini, bermakna bakal adanya perubahan signifikan pada sejumlah pihak. Sebagai informasi, sebanyak 13 klub Premier League memiliki lebih dari 12 pemain asing di tim utama mereka musim ini.

FA pun disebut segera memberikan persetujuannya untuk mendukung peraturan pemerintah Inggris, biasanya dikeluarkan untuk pemain elite non-Uni Eropa untuk membantu pengembangan sepakbola di Inggris, serta untuk izin kerja setiap pemain asing yang mendapat kontrak dengan klub Liga Inggris.

Jika klub gagal mencapai kesepakatan dengan FA tentang Brexit, mereka pun disebut bisa menghadapi skenario "tidak ada kesepakatan" di mana semua pemain Uni Eropa harus memenuhi kriteria yang sama dengan yang dilakukan pemain non-Uni Eropa sekarang untuk mendapatkan izin kerja.

Baca Juga: Real Madrid Resmi Jadikan Santiago Solari sebagai Pelatih Tetap

"Kami terus bekerja dengan Premier League, EFL (Divisi Championship) dan berbagai departemen pemerintah, termasuk DCMS (Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga), Kantor Dalam Negeri dan Keuangan selama periode konsultasi ini," kata juru bicara FA di laman resmi mereka.

Sebagai informasi tambahan, Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan pada Senin (12/11/2018) waktu Inggris bahwa masih ada masalah besar yang belum terselesaikan dengan Uni Eropa mengenai Brexit, ketika kedua belah pihak mendekati "penyelesaian akhir" dalam negosiasi untuk keluar dari blok tersebut. [ANTARA]

Bolatimes.com - Berikut daftar tim asal Inggris yang berhasil menjuarai Liga Champions, seiring keberhasilan Manchester City masuk daftar elite tersebut.

Manchester City berhasil masuk daftar tersebut usai mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions 2022/23, Minggu (11/6).

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Olimpiade Ataturk itu, tim arahan Pep Guardiola ini bisa mengalahkan lawannya dengan skor 1-0.

Baca Juga: Bintang Timnas Thailand Kasih Panggilan Baru ke Elias Dolah yang Gabung Bali United

Adapun satu-satunya gol yang dicetak Manchester City di laga final itu dibuat oleh gelandangnya, Rodri, lewat sepakan terukur di menit ke-68.

Usai peluit panjang dibunyikan, tim berjuluk The Citizens ini langsung merayakan gelar juara Liga Champions yang merupakan gelar pertama dalam sejarah klub di ajang ini.

Keberhasilan ini membawa Manchester City masuk daftar elite sebagai salah satu dari enam tim Inggris yang berhasil menjuarai kompetisi antarklub paling bergengsi se Eropa dan dunia tersebut.

Baca Juga: Alih-alih Bermain Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Lionel Messi Disebut Pilih Liburan

Selain itu, keberhasilan ini membuat Inggris menjadi negara dengan tim terbanyak yang mampu menjuarai Liga Champions, baik dengan format saat ini atau format Piala Champions/European Cup.

Inggris tercatat memiliki enam klub yang mampu menjuarai Liga Champions dengan total 15 gelar, hanya kalah dari Spanyol yang punya 19 gelar dari dua klub saja.

Lantas, tim Inggris mana saja yang berhasil menjuarai Liga Champions? Berikut daftarnya.

Baca Juga: Makin Kompak, Syahrul Trisna Puji Ivar Jenner saat Latihan Bareng Timnas Indonesia

Liverpool menjadi tim Inggris tersukses di Liga Champions dengan torehan enam gelar yang didapat baik di format saat ini maupun saat masih bernama Piala Champions/European Cup.

Tim berjuluk The Reds ini meraih trofi Si Kuping Besar masing-masing pada musim 1976/1977, 1977/1978, 1980/1981, 1983/1984, 2004/2005, dan 2018/2019.

Baca Juga: Dedikasi Maksimal Pratama Arhan, Datang Dari Jepang Langsung Ikut Latihan Timnas Indonesia

Manchester United menyusul Liverpool sebagai tim Inggris dengan gelar Liga Champions terbanyak kedua, yakni dengan jumlah tiga gelar.

Tiga gelar ini didapat dengan rincian satu gelar saat masih bernama European Cup pada 1967/1968 dan dua gelar di format Liga Champions saat ini yakni pada 1998/1999 dan 2007/2008.

Nottingham Forest menjadi salah satu pesaing Liverpool di akhir 70 an, baik di Inggris maupun di Eropa, yang tercermin dari dua gelar Liga Champions yang didapat.

Bersama pelatih legendaris Brian Clough, tim berjuluk The Tricky Trees ini mampu menjuarai Liga Champions secara Back to Back saat masih bernama European Cup pada musim 1978/1979 dan 1979/1980.

Chelsea menyusul torehan Nottingham Forest di masa silam berkat dua gelar Liga Champions yang didapat di format saat ini.

Tim berjuluk The Blues ini mampu menjadi kampiun Lliga Champions pada musim 2011/2012 yang jadi gelar pertamanya dan 2020/2021 yang jadi gelar keduanya.

Aston Villa pun masuk daftar elite ini kala membuat kejutan dengan menjuarai Liga Champions pada awal 80 an saat masih bernama European Cup.

Tim berjuluk The Villans ini mampu meraih gelar Liga Champions pertamanya itu dengan mengalahkan tim kuat, yakni Bayern Munich di final.

Manchester City menjadi nama terbaru yang masuk daftar ini usai menjuarai Liga Champions 2022/2023 atas Inter Milan di partai final.

Gelar Liga Champions ini menjadi gelar pertama Manchester City, usai sebelumnya sempat gagal menjadi juara pada final melawan Chelsea di musim 2020/2021 lalu.

Kontributor: Felix Indrajaya